hujan membasahi bumi,aku masih seperti yang dulu terpaku diantara resahku.entah mengapa sejak aku berkenalan dengan gadis itu aku merasakan sesuatu yang beda ada cinta,ada sayang dan ada aliran listrik 1000 watt.tetapi lupakan aku takkan memikirkan wanita karena aku berjanji di atas pusara para orang-orang bodoh akan menjadi batu sandingan bagi mereka yang serakah.mungkin ini hanya halusinasi bagi aku orang yang bermimpi di terowongan-terowongan tetapi ini benar kini kusandarkan sebuah harapan mengajak ,bercermin dan memehami bahwa saatnya kita untuk memberikan yang terbaik bagi negeri ini.aku bangsa indonesia,aku salah satu anak terpintar di kelasku tetapi aku menerima kekalahanku dan mengakui aku memang pecundang yang di lahirkan di tanah yang gersang.aku tidak menyesali semua ini karena aku tahu tuhan juga takkan memberikan cobaan yang berat untuk kaumnya.orang tuaku hanya sebagian kaum yang tertindas di negeri ini,tapi cinta yang mereka berikan kepada kami anaknya adalah permata yang yang mampu membeli seluruh isi bumi.kekuatan cinta mengajarkan aku apa arti hidup sesungguhnya,menghormati orang dan memberikan yang terbaik untuk negeri ini walaupun akhirnya aku hanya bersandar di kursi yang tua yang penuh imajinasi yang menumpuk.
namaku hendra aku dilahirkan di rumah kontrakan tepatnya kota siantar.mimpi yang tercipta di sini banyak bahkan yang kan kuungkapkan tentang negara ini.karena apapun yang dipikiranku akan tercipta sesuatu perubahan yang dilandasi tanggung jawab moral.aku tahu bung iwan fals dah lelah nyanyikan lagu mengusik mereka yang serakah tapi kini dia tak sendirian lagi bahkan slank sekarang lebih aktiv lagi mengabarkan kepada para bapak-bapak senayan untuk mengutamakan kepentingan rakyat.kini aku walau hanya bermimpi aku hanya ingin agar aku bisa berbuet sesuatu untuk negeri tercinta ini walaupun aku harus berkorban karena aku percaya takkan ada kemenangan tanpa ada perjuangan dan pengorbanan,tak ada yang datang tanpa dipikirkan.semua itu mengganggu tidurku tentang permasalahan negeri ini,bayi-bayi menangis di rumah sakit karena orangtuanya belum melunasi yang harus menjadi tanggung jawabnya,seribu bapak-bapak hanya bersandar pada harapan tentang anaknya yang memerlukan kehidupan yang layak karena baru aja pemogokan kerja dan PHK,para sarjana mengutuki negeri ini karena ijasahnya harus berakhir di lemari dan sebagian dari mereka jualan ice krim,wanita -wanita muda menjual keperawanan mereka demi sebungkus nasi,anak-anak menawarkan mimpi-mimpinya di perempatan jalan,para penguasa hanya bisa merapatkan tentang pesta pora,presiden hanya tahu melakukan pembangunan tetapi tak pernah memikirkan bayi-bayi di malam hari di teras-teras toko berselimutkan koran dan semua nya mengundang air mataku untuk mengajak setiap orang membaca ini untuk mengepalkan tangannya kelangit,"kita jangan hanya mendiam,kita harus bergandengan tangan demi merah putih"
seribu langkah di dalam kebisingan kota jakarta hanya satu yang terlukiskan walaupun aku tak pernah menginjakkan kedua kakiku di sana.aku hanya melihat dan mendengar bahwa di sanalah markas manusia-manusia tertindas dan serakah,semua bercampur satu menciptakan topengnya sendiri tak ada kawan dan sahabat semua bercampur demi kepuasan semata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar