ada san siro di kotaku
ada tawa yang lepas
ada cinta selembut mentari
ada persahabatan yang takkan mati
meski waktu mengubur segalanya
aku dan kamu
roberto baggio itulah kamu
bertuliskan pada seragammu
kita menantang anak-anak seusia kita
demi kehormatan dan uang jajan
kita sama hebatnya gentarkan semua lawan
mencetak gol mengukir hebatnya kita
di SD JALAN PERWIRA batu-batunya seperti serigala
kaki-kaki seperti terbuat dari baja
tapi kalah bukan akhir segalanya
sampai peluit terakhir berbunyi
takkan ada menyerah
dan itulah kamu...
kita saling menjaga
kita sama tertawa
kita sama menangis
di sini di san siro yang engkau sebutkan
10 tahun telah berlalu
aku berdiri ...........
tak ada lagi seperti dulu
kita yang pernah muda
menanti mentari tertidur di ufuk barat
bermain bola
di san siro
aku mencari wajah-wajah
wajah kecil dengan senyum kepolosan
hujan membasahi bumi
kemarin namamu hanya kenangan
setelah gempuran penyakit
mengajakmu berkelana bersatu dengan alam
tapi senyummu
di san siro
ada roberto baggio mencetak gol
ada nesta si tembok besi
kita dan mimpi
mimpi di senayan
akhir dari segalanya
menunjukkan hebatnya kita
tertidur diantara jembatan
mimpi yang tak kesampaian
cat:banyak anak negeri ini hebat bermain bola tetapi harus menghadapi realita
di kalahkan oleh sang durjana.
wahai para pemuka dengarkanlah jeritan anak bangsa ini jangan jadikan sepak bola menjadi barang yang mahal.seperti san siro di kotaku
itu hanya lapangan upacara sekolah berbentuk L bukan seperti lapangan bola semestinya.tetapi di situ pernah ada roberto baggio dan ada alexsandro nesta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar