kepakkan sayap itu membawa langkahku
memperkenalkanku pada hikayat cinta
semilir angin dan awan terlukiskan sebagai kekasih
bercinta di atas kepalaku tawarkan segenggam rindu
setelah sekian lama waktu mengajakku berkelana
menembusi dan menantang sombongnya mentari
aku pulang.............
ada rindu setebal warna pelangi
ada kemenangan yang terlahir
ada napas yang baru
semua terukir seperti relief sejarah
menghantui masa masa susah
ketika keyakinan dan kekalahan bertabrakan
aku manusia di kalahkan sebuah kemiskinan
di atas pena aku pernah
merajai pikiranku dengan petualangan
menjadi panglima besar
semua masih sperti hantu
menanyakanku ketika mata terpejam
karena mimpi bukan di gedung-gedung birokrat
tak terbentuk bersandar pada hitam langit
tak lebih dan setengahnya aku hanya sehelai layangan
terbawa angin tanpa tujuan
merantau dari ujung ke ujung
kini hanya mimpi.............
mimpi yang tersalib di bukit kekalahan
aku kalah.....
tapi kini aku menang
kini mimpi itu menyelimutiku
menawan jeritan kelelahanku dengan segala pikirku
menancapkan kerja keras dengan harapan
terdiam diantara kebodohan
di hantui rasa kekalahan
tak selamanya pena melukiskan cinta yang sesungguhnya
untukmu ayah,karena engkau hanya tersenyum ketika aku mengatakan bahwa mimpi bukan hanya mampu di raih di kampus-kampus,tetapi menjelajahi hidup menanamkan jati diri yang tak kunjung hilang, merantau dari kota ke kota dalah sebuah perjalanan menuju surga.,.aku tak mau menjadi polisi,guru,kuliah,dan segalanya karena itu mimpi itu hanya sebuah barang yang bisa di beli.terkutuklah mereka dengan hanya bersandarkan kekuatan orang tuanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar