hujan membasahi bumi
diantara tanya aku masih seperti dulu
menanti hingga ada seberkas cahaya
dan damaikan hatiku
jauh aku melangkah di dalam kesendirian
seperti angin yang berhembus tanpa tujuan
di kota ini terasa sempit
imajinasiku dibunuh tak tersisa
mati hingga terkapar di tanah tak bernama
airmata sahabat terbaik
doa dan harapan nyanyian surgawi
tak tersirat tawa
tak terpikirkan kata-kata
hidup di negeri orangkah aku......
atau apakah ini suatu lembaran baru
meniup sangkakala di balik bukit
menahan pedih dan napsu duniawi
di negeriku sendiri.
mimpi-mimpi yang dulu bercahaya
kini pudar dan berganti warna
rasa cinta terukir sempurna
berubah menjadi serigala siap menerkam
yang polos hatinya berubah menjadi hitam
tang taat hatinya menjadi pemberontak
yang berani menjadi pengecut
dan yang putus asa,mati muda
terlihat jelas tanpa cerita
ketika anak bangsa di khianati bangsanya sendiri
kami hanya mampu bertanya
di balik mimpi-mimpi senja di ufuk timur
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar