Diamku mungkin adalah jawaban terbaikku
Ketika satu persatu menjadi sebuah makna kehidupan
Cinta ini terlahir dri debu yg berasal dri kemiskinan
Aku terlahir dari akar kehidupan yang dialiri nafa skekalahan
Berontak untuk berlari enggan untuk berlari
Sekejap mata menahbiskan kekurangan dgn perbedaan
Yang datang dengan untaian jiwa yg terpatri di kubangan dosa
Penuh harapan membalas keangkuhan
Kesombongan mereka melempari hinaan yang tajam
Kejam bagaikan pasukan sosilo
Tak kenal ampun
Bahkan cengkeraman mereka lebih keras dri baja
Aku diteriakin seperti pemerkosa
Bajuku terkoyak di erangan kejaran yang tak berujung
Nyawaku teranjam meski aku di tengah hutan
Selalu saja bayangan kekejaman mereka memburuku
Hinggap tertidurpun aku enggan untuk bermimpi
Akankah akukan terselamatkan dri cinta yang putih ini
apakah ada kata selain cinta
Cinta ini membunuhku
Aku terpenjara dalam kejaran seribu dewa dewa
Mencintaimu membuatku erlari ke ujung dunia
Wajahmu bersih bernapas nyanyian raja daud
Memperdaya pemikiranku tentang kemiskinan
Sejuta menghampiri dengan untaian debu berserakan
Hadirmu sederhana tanpa serabut kelelahan
Kurasa itukan menjadi sempurna
Dan hingga aku trus berlari dan berlari
Bersembyi di gua gua
Menahan lapar di persembunyian aku selalu berdoa
Jangan sampai pedang mengukur jasadku
Terpenggal tanpa kepala
Daingku berserakan dicabik serigala hutan
Tuhan kirim aku penyelamatku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar