Dimanakah engkau ketika aku meletakkan dasar bumi
Terdengarkah suara nafiri memanggilmu tiada henti
Pekik perangnya menyatakan sesuatu keganjilan
Dari sebelah utara muncul sinar keemasan
Si pembual tlah terlahir kebumi
Angkatlah kepalamu wahai pintu pintu gerbang
Bangsa bangsa ribut melupakan penindasan
Tajamilah anak panahmu dengan iringan lagu syahdu
Tak gentar meskipun halilintar menghadang di haluan
Dengan angin selatan engkau membombardir
Bangunlah sebab jiwa kami tertanam dalam debu
Bersiaplah untuk berani mengatakan kebenaran
Siang malam mereka hanya mengelilingi negeri
Dengan alasan mencari tujuan
Merancangkan penghancuran anak negeri
Agar tak terlihat di malam yang sepi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar