Jumat, 21 Oktober 2011

pemberontakan

Aku bkan chairil anwar dan ak bkan jg wr rendra
Ak adalah anak siantar yg punya mimpi seperti merka
Mulutku adalah syair dan pikiranku adalah pemberontakan
Ak adalah sejarah yg terlupakan mencoba untuk bangkit
Mengingatkan kita akan sepenggal kisah tragedi
Ketika kita di pertanyakan anak bangsa
Sedetik kata menyongsong mentari
Waktu itu jg lukiskan kesombongan ketika mimpiku bertabrakan dengan kisahku
Aku dibesarkan di tetek ibuku yg serba kekurangan
Ak di timang seorang lelaki yang perkasa
Bagiku dia adalah perjuanganku
Mengabadikan namanya di barisan terhormat yg kusanjung

Ak adalah manusia yg pernah kalah
Puisi adalah napasku
Ak tertanam dlam kehidupan terjerat para sarjana terbeli
Aku hanya tamat sma
Tp didadaku adalah replika perjuanganku yg tiada henti
Aku berjuang di barisan depan
Menggempur lawan lawanku dengan ingatan yg cemerlang
Seperti sang pemikir seperti itu jgalah aku
Ak berjalan sperti hantu hingga si anak emas kuatirkanku
Dendamnya mengutukiku di telapak tangan orang tuanya
Hingga fajar pun tak lagi seindah yg dlu
Ak simiskin dri siantar menunggu mati
Tenggelam dalam kehampaan sebuah pertanyaan
Bangkitpun aku enggan
Krna kata katanya tlah memerah
Membunuhku dgn ganasnya
Idealismeku terapung di samudra biru

Ak adalah sebuah lukisan perjuangan
Ak bangkit dari yg mati hidup kembali
Ketika pikiran bernyanyi dengan perjalanan
Mimpi itupun pergi seiring senyum mentari
Disini ak berani bernyanyi lebih berani
karna hidup hanya sekali
Terbeli dan tergadai
Takdirpun gentar menawanku
Hitam langkahku gentarkan semua lawanku
Ak anjing dri kegelapan itu yg kutahu namaku
Siapa saja aku hentakkan bertmu dgn pencipta
Semuanya terdiam seperti halilintar
Menerjang kebaikan dan kebenaran
Menyeret kesombongan pada siku kepahlawanan
Biarlah tuhan menjadi hakim dlm dosaku

Aku adalah serigala dri siantar
Aku bermimpi tentang hal pertapa
Membantu anak bangsa menjadi bijak
menaburi tanah dengan benih
Bekerja dengan cinta
Berjalan dengan bergandengan
Hingga akupun terjatuh dlam pengasingan
Aku adalah puisi
Puisiku hanya bisa tertawa
Beban langkah terasa terzalimi
Ternoda dlm sehimpit keruangan kesombongan
Darah mengalir dlm dekapan
Penuh noda dan dosa
Mati adalah akhirnya
Terpasung dlm hidup pemberontakan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar