Kepadanya kupanjatkan sebuah doa
Doa yang terbungkus dlam kain kafan
Mengapa kita tertawa
Dalam derap langkah. Hitam dunia
Sepertinya waktuku untuk menunggu
Hening tak lagi bernyanyi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kuhanya sebuah impian merajai langit dengan sebuah harapan agar semesta tahu mengapa kuhanya membisu ketika sayap-sayap kesepian menelanjangiku mematahkan semua kesombongan terlahir dari tahta ketakutan ku hanya tersenyum jika ini jalan kupilih biarkanlah tuhanku menjadi hakimku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar