Rabu, 12 Oktober 2011

doa untuk tuhan

tuhan....
banyak perkara yang datang silih berganti
banyak persoalan yang dtang tak kenal ampun
aku terdiam seperti orang gila
dan pasrah menghadapi segalanya
aku rela menjadi pasungan dari manusia manusia yang bersiap seperti singa menerkamku dan menelanjangiku
aku kalah dengan segala kekuatanku
pikiranku tlah ternoda dengan nafsu duniawai
aku tlah berpaling dari jalanmu
kutlah cecerkan segala kebaikanmu di persimpangan ke golgota
aku tlah kalah tuhan menghadapi nya

tuhan
kemanakah langkah inikan mengalir
aku simanusia serakah berjalan sendiri dengan pakaian seperti orang gila
menrtawai semua kebaikan yg tlah kuberikan
menangis menyadari bahwa aku tlah jauh dari tahta surgamu
adakah pintu tobat bagiku
aku yang tlah menjauh dari kekuasaanmu
apakah terdengar tuhan jerit tangisku dimalam hari
nyanyikan lagu mengharap belas kasihmu
ketika keadilan itu menghampiriku koyakkan jubahku
aku tahu aku tak pernah jujur pada mereka
aku putar balikkan semua keadailan demi segelintir kebahagian
kutukar kekeuasaanku menjadi ular beludak
hingga mereka juga mencampakkanku seperti kotoran di jamban
kutertinggal menadah di hamparan lautan kosong
hanya rumput yg bisa ku jadikan santapan
aku sendiri berjalan tanpa tujuan
dimana sahabatku yang dlu bersamamku
berlari dari kamar ke kamar para pelacur
erangan tawa dan meludahi simanusia hina
dengan setangguk anggur kita bercerita hingga fajar menyingsing
hingga pagi kita telanjang dengan si gadis sembelihan
nanar terasa hampa di kubangan para sampah
kutatap mereka tawarkan sejuta kedamaian
tangan mereka kotor penuh luka bersandingan dengan sisa hidup yng tertawan
menanti mati
itu adalah akhlaknya
mereka menerimaku dengan segala senyuman
digubuk tampak rapuh
mereka menyanyikan lagu pujian dan doa doa yang terlahir dari tempat tidurnya yg basah
mereka bernyanyi dengan riang hingga jantungku terasa ingin juga berdendang
kumasuk dengan suara serau basah bersatu dengan mereka
hingga fajar menyapa mereka tertidur dalam sejuta mimpinya
aku hanya tertegun menatapi wajah mereka satu persatu
aku diam sediam bintang di langit
hingga mata terpejam di balik selimut hitam

tuhan.....
kem,arin dan hari ini adalah sebuah malapetaka bagiku
ada kekuatan yg mengalir di benakku untuk bangkit kembali
melanjutkan apa yang engkau kuduskan
berharap ditanah perjanjian meraih haknya
mengangkat bergandengan tangan meraih hak mereka
hentikan perang dan merampas segala kemunafikan di istana para bangsawan
membentengi diri dari nafsu dunia
melahirka para ksatria perang dari tanah yg gersang
merebut sebidang tanah untuk bertani
hingga jauh dari keserakan para serigala jalanan
kita mengampuni orang yg pernah menancapkan pedeang di dahi kita
kita adalah segerombolan manusia kalah bangkit untuk menyerang
tuhan biarkanlah kami meilih untuk martir ditangan para pejuang
mati dengan terhormat di kota pengasingan

tuhan......
kemanakah langkahku......
adakah suara nafirikan menyapa
ataukah api yangkan membalaskan dosaku
atauakah aku hanyalah kan terdiam di bumi
seperti hantu yang enggan untuk dibangkitkan
tuhan......
apakah pembalsan yang kan engkau berikan padaku
aku kini lebih kejam dari yang dulu
membunuh dan dibunuh
aku mengajarkan anak anakmu di ujung pedang
aku membangkitkan jutaan saudaraku untuk berdiri bersamaku
menumpas keserakan para bangsawan
mereka rela mati demi kebebasan
mereka bertarung demi kebaikan
apakah ini yang engkau inginkan
jawablah aku dengan segala dosaku..
layakkah aku menjadi raja bagi mereka
meraih kemenangan dengan segala pengorbanan
banyak anak anak tergadai karena aku
kulihat mereka berserakan di hamparan tanah yg luas
diam seperti tak peduli
karena mereka menginginkan
mati adalah akhit dri segala perbudakan dan awal kebebasan bagi generasi berikutnya
kemerdekaan adalah tujuannya dan butuh pengorbanan seperti kami]

tuhan.......
dibalik tubuh renta
aku tlah memberikan mereka kemakmuran
tubuhku tidak kekar lagi seperti yang dulu
aku membangun monumen yang megah untuk mengenang meraka
aku membangun baitmu di kota kota seperti bintang dilangit
aku memberikan segalanya bagi mereka para pahlawan yang dititpkan padaku
segalanya
hingga ajalkan menjemputku
mereka menangis terharu dan mentasbihkan namalku di doa doa mereka
mereka menyebutmu ........berseru..
tuhan.....
ijinkanlah aku memasuki rumah surgamu
pertemukanlah aku dengan mereka yang tlah mati disisiku
seiring tawa dihamparan surgamu yang hijau dan bersalju



doaku diatasa semua mimpiku biarlah tuhan yang langsung menyampaikan padaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar