aku tidak menghormati orang yang memiliki segalanya dengan ijasah maupun yang di beli dengan menggadai persawahan bapaknya
karena ijasah dan perangkat pemerintahan di negeri ini bisa dibeli dengan keagungan sang materi tapi aku mau menghormati orang yg berjuang menapaki kerikil tajam dengan segala keinginan yg tersimpan di hatinya untuk maju di depan
aku tidak mau menghormati para kacung kacung polisi karena seragamnya sama halnya dengan noda darah yag tersirat diatas para pengecut
tapi aku mau menghormati tukang sampah dimana dengan usahanya dan keringtnya menapaki hidup untuk tetap tersenyum
aku paling benci apa yang namanya kesombongan karena kesombongan sama halnya dengan ketidak jujuran
tapi aku menghormati kaum inteltualyang mau bersama denganku untuk selalu mendoakan negeri ini
sama halnya dengan aku,aku hanyalah puisi puisi yang terselip di buku buku para kaum moderat
pemberontakanku adalah awal dari kekalahanku,aku terkubur seperti halnya para pengecut
aku dikalahkan negeri ini untuk berlari ke negeri lain
ketika pendidikan adalah emas di jembatan bailonia
di tawarin dengan kilauan kedurhakaan dan kemewahan
itu adalah aku dan napasku hanya sedekat kematian
biarkanlah semuanya terjadi di bawah garis tangan
hidup adalah penuh dengan penghormatan
dan mati juga disambut dengan sukaci8ta
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar