Selasa, 18 Oktober 2011

manusia durjana

tergadaikah napas para pemuda
gelombang kehidupan menanti pembalasan
menanti waktu anggukkan kepahaman yang tertancap dinaluri para durjana
memakai topeng wajahnya rupawan laksana sang dewa
menipu siapa saja yang tersesat
memanusiakan manusia dibalik kesderhanaan menjelma menjadi serigala yang rakus
kitapun hanya tertwan dalam dendam sejarah
kita ibaratkan hanyalah debu
berserakan meregang nyawa tanpa ada yag perduli
senyum mereka acuhkan gendam palu yang sarat dgn kemunafikan dans ejuta kesombongan
mereka seperti para jendral
pion pion berserakan di hamparan persawahan
mengangguk seperti kumpulan para dhuafa
napasnya terbeli di segenggam kekuasaan yang terbeli di pasungan para moderat
akankah sejuta cinta itu mengalir seperti para gembala
pergi ke jauhnya kehidupan melanglang buana dengan dekapan sang malam
apakah pikiran kita jg hampa
sederas kebodohan hanya bisa seperti binatang
apakah kita tidak memikirkan
segumpal kekayaan hanyalah sebuah ujung duinia
apakah kita hanya terdiam
kita menanti saatnya terpasung dalam kebenaran
saat satu satu keadilan itu dibelokkan ke istana para bangsawan

manusia durjana berdiri dengan sebilah pedang
darahnya memancar laksana singa jantan dari balik keagungan sejarah
cakarnya membanjiri sungai sungai dengan darah
aungannya menakuti bocah bocah untuk berlari menyongsong mentari
takkan terlahir napas ksatria takkan ada jiwa sang pendamai
kita hanyalah menunggu waktu

apakah ada yang kan berdiri dengan sejuta kebenaran
apakah yang ada martir demi sjuta rakyat yg teraniyaya
apakah singa itu mau membasuh darahnya
menutupi seribu dosanya dengan kebaikan
menantang kezaliman m,embuka mata
adakah doa doa para janda kan terkabulkan
dihamparan tanah gersang kami hanya mengharap
datangkah mereka yang tlah dijanjikan
kapan mereka kan terlahir ataukah mereka sama layaknya seperti kami
poengecut yang tiarap di gua gua
ataukah mereka hanyalah sebuah janji dikala sang rembulan dengan sombongnyanya tersenyum menyindir ketuhanan kami
tak perduli meski raga tlah tertutupi debu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar