Jauh kulambai lambai sebuah berita
Kutautkan pada sebuah ketakutanku
Tahukah dirinya
Kusimpan. Sebuah rahasia
Waktupun berlalu seperti khalifah
Dipanggil dia membuang mata
Kutriak dia berlari tanpa suara
Dengarkah dirinya
Interigtas bangsa di pertanyakan
Presidennya hanya menggonggong
Mentrinya sperti bola sepak
Diganti ganti
Mengubah cerita
Reshufle kembali berkumandang
Bodohkah yg di sanayan
Atau binatang kah mereka yng berdentang
atau aku yg jalang mempertanyakan gugatan yg terbuang
Kusam wajah para jelata
Tangis bayi di pom bensin
Wanita tua bertelanjang dada
Terselip di akhir cerita
Situan adil bijaksana
Tebar senyum di televisi
Dia adalah arjuna dri cikeas
Terkutuk di tangan para koruptor
Century terlahir dan pergi
Hanya sebentar tp tak bertepi
Blt menjadi singa
Banyak nyawa tergadai di pintu surga
Mengangkangi terbang garuda
Enggan hinggap di tanah pertiwi
FPI menjadi hakim baru
Tak terjamah dan tak kenal takut
Kebenaran di tegakkan dengan kekerasan
Surban putih jd taruhan
Akahkah semuanya terpampang
Di dinding situan penuh kesombongan
Gayus berlari dri kegelapan
Bagai hantu menyerupai manusia
Membeli siapa saja yg bisa di beli
di atas sajadah selimut kemunafikan akan dosa kita terselubung bagaikan waktu yang berdentang
kata katanya terdengar jauh ke negeri para pengecut untuk bangkit saja sangat riskan untuk berlari
kita dikalahkan oleh keraguan yang mendalam
terdampar pada sejuta beban yang tertancap di tanah
kita hanya bisa berharap pada hati mulia
menanti datangnya sang adil
menanti dtangnya sang bijaksana
hanya kita bisa terasing di negerio sendiri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar