jemarimu sedetik tak engkau ijinkan
menikmati indahnya dunia
matamu liar mencari yang tertinggal
semuanya engkau berikan hanya untukku
menantang mentari bila senja telah tiba
menggapai senyum itulah yang terindah
saat fajar tiba melihat senyum anakmu
di gubuk tua itupun milik si tuan kaya
laksana hujan membasahi bumi
engkau tetap gagah seperti pahlawan spartha
melukiskan surga di setiap tutur katamu
tak ada lelah....
tak ada gentar
sendirian menuntut kedamaian anakmu
di tanganmu terlukiskan masa depan anakmu
di otakkmu terlihat senyum anakmu
demi cinta engkau bertemankan dengan kelelahaan
siapakah jiwa ini........
dari desa turun kekota
menemukan permaisurinya diantara keramaian kota
berjanji sehidup semati
meneruskan waktu ke waktu
agar tak hilang dari jiwa yang terkalahkan
beriiringan saling menjaga
mencintai seperti bulan dan bintang
dan aku adalah salah satu bintang itu
terlukiskan kehebatan sang lelaki
kusebut namanya AYAH
terimakasih ayah atas semua cintamu,hanya doa dan pengharapan yang tulus dan murni
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar