aku hanya bisa menahan senyum
ketika bocah kecil menawarkan sehelai koran padaku
dengan tawa penuh harap
ku tahu kebaikan yang terdalam
bajunya seperti kenlap
di dapur rumahku
hanya sedetik kubasuh air mataku
ketika hujan membasahi bumi
kembali membuatku tak berdaya
dia duduk di sampingku
sehelai kertas di baca
bergetar jantungku bertanya
mengeja kata demi kata
mencoba untuk membaca
tersirat rintihan yang amat dalam
tubuhnya kurus tak ber-ayah
rambutnya kumal tak-ibu
bertemankan dengan waktu
menghibur diri sendiri
berjalan tanpa ada tujuan
di samping mobil-mobil mewah yang parkiran
membisu di balik rindunya pada belaian
inikah indonesiaku
hanya mampu berdoa
di balik dosa-dosa masa lalu
hai........
kalian yang terlahir dari besi
bentuklah dirimu menjadi samurai
membinasakan jiwa
dengan cinta
membunuh raksasa dengan ketapel
mengatakan kita adalah insan
insan bertanyakan pengharapan
untuk memenangkan setiap insan
terdiam tanpa ada tujuan
menjadi bahu
ketika bahu yang lain leleh
tanpa ada imbalan
memberontak melawan keadilan
uantuk menjadi hakim di dalam kebenaran
memenangkan insan satu persatu
di indonesiaku ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar