Senin, 19 Oktober 2009

keanggunan putri bumi

suara hati membakar setiap mimpi
bersandarkan pada hijau daun
aku hanya berharap di balik dinding penantian
suatu suara seperti tiupan angin surga
mengajarkanku tentang indah nya cinta
terlukiskan sebuah cinta yang tak berakhir dengan air mata
adakah seorang mempelaikan mendengar
jeritan rinduku di setiap napas kehidupan yang bermula
mengempaskan sayapku terjatuh ke alam bumi
mengembara menjadi manusia seutuhnya
menukar dewanya demi cinta
hanya sepenggal cinta
terlahir dari sungai-sungai efraim
membelah dua bangsa-bangsa
menjadi dua lambang nusantara
merebutkan sebuah putri berpakaian sutra
cantiknya membuat burung enggan bernyanyi
menikmati wajahnya di setiap detik tingkahnya
mendebarkan jantung seakan meledak
mengendapkan keraguan akan ketulusan
memerdekakan insan yang larut dari tertawaan
cinta ini hanya untuk si tuan putri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar