Jumat, 09 September 2011

tuhan

tuhan............
kebahagian apa yang kan kurasakan dikala malam menampar wajahku
hujan membasahi bumi dengan angkuhnya menghentikan semua langkahku
terjagaku dari tidur yang sejenak menepi dalam gelombang dinginnya malam
berselimutkan koran kucoba memeluk bayangan yg tersisa
hadirkan sejuta rindu yang datang dan tak mau pergi
merasuki pikiranku dengan kata kata yang menyerang laksana raja rimba
beraksi dengan sembaran kilat menerkam tubuhku yang lemah

tuhan...............
banyak perkara yang kutanggung dengan seutas harapan
dibalik doa doa terdengarkah rintihan aku hambamu
adakah tersentuh hatimu yang pemurah mendengar dekapan kerinduan yang tersisa
dikota ini kutautkan sebuah waktu berdinding harapan
beranjak dari kemiskinan menuju kota yang asing bagiku
mimpikah aku dimalam ini


tuhan..................
tubuhku lemah hanya sebuah bayangan
haus menjelma bagaikan kumbangan penuh sampah
bertemankan kebajikan kudendangkan lagu keserakahan
terlambatkah aku untuk mengenang
tentang bayangan orang yg dicinta hadir menyapa
genggam sebuah keraguan di atas sebuah kebodohan
aku yang mencampakkan noda merah uuntuk keluarga terasing sendiri tanpa ada suara
bertemankan sebuah kekalahan kutapaki kerikil jalanan
sombongnya mentari menjadi raja bagiku
adakah pintu rumahkan terbuka membasuh tubuhku
lewati malam bagaikan sejuta hari
jiwa miskin hanya bisa menyadari
terpuruk dalam lubang hitam dunia

tuhan........
senadainya aku hanya bisa melihat
angkuhnya situan polan menampar pipi bapakku
apakah aku hanya membisu menggemgam kedua tangan ketika situan polan meludahi kening bapakku
apakah ditubuh ini tidak mengalir nafsu serigala
membara meledak layaknya kapal menabrak karang
begitu juga aku...
aku kepalkan kedua tangan jatuhakan perkara
kuberlari berlayar ke samudra biru
terdampar disini dengan sejuta hampa
pakah ada jalan terbaik akan kusesali
di balik jubah kubertarung meraih mimpi

tuhan...................
dimanakah sang mempelaiku
apakah dia juga takut untuk menatap mataku
yang penuh dosa
puisi puisi tlah tertanam dan bunganya tlah layu
pada siapakah cinta ini kutautkan
siapakah gerangan dirinya
tawarkanlah aku pada sebuah kemegahan pencinta
takdirku
menapaki sebuah tragedi
mencintai tanpa dicintai
hanya itu yang bisa kulakukan mengagumi
di bawah langkah sang pengecut


tuhan....................
biarkanlah waktukan menjadi istilah dalam sebuah pencarian
harapan itu bertemankan dengan impian agar jiwaku hanya bisa tertawa
kebahagian mengalir bersama gelombang pelangi
menantikuku hadir kembali bersama yang tlah kutinggalkan
karena kuyakin dan kupercaya
cintamu tuhan kan selalu mewarnai hidupku
selamanya hingga ajal menanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar