jawabanku merindingkan bulu kudukmu
hatiku bergetar ketika takbir kebenaran memerdekakan pikiranku
satu kata yang menjadi musuhmu
berlari seperti hantu rebahkan tubuhmu
hanya tangis tanganmu terikat di jaring yang gelap
dibalik tangis anak dan istrimu
hanya peduli menatap langit kosong
terpaku di dasar laut yang dalam aku manusia yang terhina
darahmu mengalir darah yang tak mewangi
membesarkan kesombongan dengan mendekap keserakahan
mempersenjatai dirimu dengan raungan harimau
menakuti yang lebih kecil darimu
membinasakan pemberontakan di altar kebebasan
pikiranmu tak habisnya sepetri botol anggur
berserakan di sampah-sampah negeri ini
bersujud mohon ampun
berseru dengan jubah penyesalan
tersimpan di kerangkeng pembinasaan
menghirup udara ketakutan di masa yang akan datang
biarlah tuhan merancang hukuman mereka
ketika hukum hanya tawaan sang durjana
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar