Minggu, 08 November 2009

benci tapi sebuah kata cinta

jika antara cinta dan dusta seperti taman kehidupan
mengapa tuhan memberikan hujan sebagai pendamai
kita adalah butiran debu yang terbungkus dalam napas
mennati saatnya sang alam memeluk dengan rindu di tepian waktu
hidup hanya sedetik hari
tak ada cinta yang terlahir dari rasa benci
tak ada kasih yang mengalir tanpa ada pertanyaan
sama dengan nya kita yang hanya membisu
di senja ketika mentari tertidur di ufuk barat
lalu kita melipat kedua tangan
tersenyum ke lautan lepas
sekali lagi cinta membelengguku di sudut kehampaan
cinta melahirkan rasa benci
berakar di balik awan melukis wajahnya
rasa benci mewarnai menjadi rasa cinta
rasa benci menjengkalkan penderitaanku
rindu yang terlahir sejuta desahan napasmu
menyelimuti tubuhku di atas selimut tentangmu
benciku terdampar di gelombang pasifik
cintaku merindukanmu di altar rasa hinaku
aku mencintaimu dengan rasa benci

Tidak ada komentar:

Posting Komentar