Kankukenang cerita yg pernah ada
Kan kujadikan sebuah kisah yang indah
melupakanmu adalah akhir dari perjalanan
Selamat tinggal cintaku
Dulu ada cinta yng menyapa
Mentari tersenyum di taman sekolah
Hanya mampu untuk meninkmati cinta yang hadir begitu senja
Kita hadir dengan untaian puisi puisi ilmiah
Metafora bersama idealisme kita tlah tertunduk
Diatas jalur arah yang berbeda
Aku adalah pemuda dari keturunan tak berdaya
Debu adalah sahabatku
Mentari adalah lawanku
Dan waktu yng sombong tlah kutabiskan utk menjadi senjataku
Tertanam di kerikil yang buas
Menapaki sisa hidupku untuk menjadi pedang
Kembali maratapi akhir ujung langkah
Aku tak berdaya
Dan berjuang layaknya sang ksatria
Demi keturunan yg dititipkan ayahku
Membawa keluarga ke gerbang madani
Kelaparan memangsa sesama dengan pembalasan yang serupa
Hanya mengingatmu disisi
Terbaring di pangkuanku
Iti adalah hantu yang selalu kutunggua
Melukis wajahmu di atas beban hidup
Kupercaya membuat langkahku semakin mantap
Napas dalam hidupku kujadikan taruhan
Dirimu adalah asas semua mengapa aku masih hidup
Semakin hangat dan semakin menerka
Terselip bunga seroja di jubah hitamku
Tahukah engkau kini
aku sendirian dan hingga aku ingin bermandikan tubauhku di sungai asahan
Apa yang dititipkan ayahku
Tlah bersatu dengan alam
Semua tlah di sembelih pendekar dari tanah gersang
Keluargaku dan semuanya tlah lenyap
Disalibkan di ilalang terowongan hitam
Aku tertawan dlm dekapan risau hati yng sedih
Kehancuran akan jiwa yh terpenggal
Dan kasih yg dalam
Wajah mereka dan wajahmu selalu hadir hingga ak memnucaki semua nadiku intuk berontak
Hidupku yang putih yang dijejali ayat ayat ketuhanan tlah kutinggalkan di atas gunung sinabung
Aku iktiarkan napas ini bukan lagi mahluik suci
Tubuh ini tidak lagi sepeutih kain kapan
Menjadi serigala adalah akhlaknya
Dan menantang kodrat adalah akhirnya
Hingga malam tiba aku dgn segenap cinta yang tak berdaya
Berontak seperti halilintar
Tanganku sperti tiang keadilan suaralu mengaunh speri serigala
Siapapun uyangh didepan kubantai dengan ganasnyua
Sperti setan aku tlah berontak
Luluhkan semuanya hingga mpenawankupun ketakutan nbegitu dashyat
Kabur ke hutan seperti rusa
Semua tewas di tanganku
Dan aku nerteriak teriak
Seperti orang kesurupan
Bangga tpi nanar terlihat sepi
Rebah di tanah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar