biarkanlah sedikit angin yang merayumu
di balik lemahku untuk memelukmu
ada kata yang mengalir setiap detik
tanyaku terlahir diatas sajadah rindu
akankah terabaikan seprti angin yang ilalang
terbawa di balik sengatan sang kumbang
itulah kurasakan aroma cintamu
memandangimu dri jauh di bawah bodohku
terlalu lama rasa ini berkelana
menawan sedetik rindu di pelupuk jingga'a
bergetarkah jiwa tiada henti menapaki jalan penuh kerikil
memperkosa si pejantan dengan sebilah harapan
tersudut menggapai imajinasi yang terlempar di balik jendela terpapar masa lalu
kemiskinan sahabat terbaik menertawai di sebelah kekacauan
aapakah cinta yang terhina ternafkahi
aku yang hanya berlari dengan sejuta cerita cinta
simiskin dengan cinta sebesar sungai asahan
mencintai tanpa dicintai
bersanding dengan langkah kekalahan
terlempar di arung jeram lautan yang luas
pada siapakah kutautkan cinta
kepada langit diapun diam menoleh ketanah
kutatap bintang acuhnya membuang jauh raut wajahnya
akankah cinta inikan bersemi kembali
dirindu setebal awan hanya terpaku di sudut kamar
menatap wjah berselimut sutra
kuhanya diam tak setangguh para pejantan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar