masih selalu saja angan ini melayang
dri hari kehari masih seperti dulu
terbawa dan hinggap sebentar saja
memikirkanmu di senja menunggui sesuatu yang pernah engkau janjikan
jantung berdebar setiap tahun yang kunanti
ditanggal yang sama dan dibangku taman yang sama
engkau katakan dengan suara manjamu
dan kini n itu seperti utang yg kupegang teguh dibawah kakiku
menantimu
hinggap dan berlalu
sudahimu dihamparan awan putih
berat seperti ku tlah tertawan penjara cintamu
hantumu dan segenap kenangan itu masih selalu merasuki
membuatku seperti patung yang berdiri
dimana pikirannya tlah tercampak di kedustaan yang tak bertepi
menghalau jauh seperti kegetiran malam
menopang ketidakberdayaan tubuh
pasrah terdiam dialtar para manusia terhina
gilakah aku dengan cinta yang tlah kutancapkan di gerbang kotaku
senja menamparku dengan hujan yang menderu diatas rumahku
kurebahan beralaskan sebuah kebodohan
kembali mencari cari wajahmu yg enggan bernyanyi
kusebut namamu dikegetiran sebuah realita janji yang terpendam
adakah cintamukan bersamaku selamanya
ataukah in hanyalah sbuah kutukan padaku
janjimu seakan akan tlah menertawaiku
cintamu tlah menghembuskan kegilaanku tentang sang malam
apakah malam tak lagi bersekutu tentangku
pergikah dia dengan sang kekasih
disini kutlah tancapkan sebuah birahi percintaan
kegalauan hati yang mewangi hempaskan noda noda hakiki
bertanya tapi tak dijawab
seperti apakah cinta yg engkau berikan ini adinda
mengpa engkau jerat aku seperti sang binatang
kau tuntun cintamu dengan segenap keikhlasan
sang penyanjung melewati sebongkah harapan pergi dan tak berpamitan
aku cinta diatas langit malam
dan biarkanlah cinta ini menjadi pedang bagiku
penantian yang tersisih hilang sperti jamur di batang batang tua
senja itu mengingatkanku
mengenangmu adalah serigala bagiku
kelaparanku kan menjadi batu sejarah kebangkitan bangsa bangsa
dan cintaku kan terlahir bersemi di atas bukit kemegahan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar