Aku bukan penyair
Datang dari negeri air
Akubukanlah sang ksatria datang dari kota siantar
Aku adalah aku
Apa yang aku lakukan sepertu awan yang diatas
Sana
Setia selalu menjadi saksi kehancuran dunia
Ketika tangan tangan kerakusan berubah menjadi ketamakan
Tak satupun yang mengerti dan peduli
Bahkan aku hanya bisa terdiam
Hutan terabaikan di tanah yang gersang
Aku bukanlah sang penyair
Aku bukanlah sang gelombang
Memangsa penduduk bumi dengan kutukan tsunami
Aku adalah aku
Aku melihat kerakusan para kaum bijaksana
Tepat di mulut mereka
Menjual apa saja kekayaan negeri
Dan menaruhnya di lemari besi
Yang sebagian isinya dimantarai dengan kejujuran yang berdalih diatas kemanusian
Tak terpikirkan apa yang tertahan di gelombang tragedi
Bencana menjadi tangan tuhan yang maha adil
Tak tertawar sedemikian rupa hingga belatung enggan berdiam di bangkai manusia
Aku bukanlah penyair
Aku hanyalah sebagian kisah
Kisahku adalah sebuah perjalananku
Terkalahkan diatas pelangi
Dan diremukkan oleh singasana
Ketika pendidikan milik kaum soeharto
Kemanakah yang pintar melangkah?
Kami berdiam di luabang lubang kenistaan
Membisu dengan sebuah ungkapan
Puisi menjadi sahabat terbaik terselip disenja tlah berkumandang
Berpikir tlah menjadi batu sandungan
Tersenyum menyebabkan kegalauan hati
Mundur adalah terbaik
Diatas harapan yangkan hadir di depan ruimah kita
Berharap tak ada lgi ketakutan
Seperti kami para manusia kalah
Aku bukan penyair. Aku adalah harimau
Aku pembunuh dri siantar
Aku tak gentar pada siapapun
Pedang ditangan sekali berkumandang enggan tak bertanya
Kepakkan sayap mengejar para belalang dimanakah kita yang mengalir
Jauh di hulu terbayang surga
Dan hanya kematian yangkan memanjarakan keberanian
Aku bukanlah sang penyair
Aku adalah sang pemikir
Jangan tanyakan padaku apa arti dari ideologi
Ijinkanlah aku membuka satu persatu kedurhakan si kaum laknat
Banyak cerita yang di pikirkan di selangkangn mereka
Apa daya dan tak terjamah perilaku monyet senayan
KPK terhimpit di gedung tua
Kusam kakinya tak nergerak
Diabaikan adalah kesepakatan si kaum usang
Hingga manusia dari gua
Nyanyiakan adzan di siang bolong
Berontak untuk keagungan
Aku bukanlah sang penyair
Aku bukanlah jg sebagai pangeran
Aku bukanlah sang pemikir
Tapi aku adalah aku
Aku dan engaku satu falsafah
Demi indonesia
Pernah kah kita merenung!!
Apakah negeri ini kebenarannya tlah merdeka!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar