Senin, 12 Desember 2011

ada surga di depan istana

Terlihat sprti ada sebuah tawa
Merangkai waktu yang tiba dengan sebuah pertanyyaan
Tertawan jingga bumi indonesia
Menyerupai sandiwara akan kelaknatan seorang pemimpin
Berbicara menerjang seperti kutu busuk
Hingga ada yang terbakar kemarin
Suaranya bisu terdengar tpi janjikan revolusi
Gagahnya sejajar dengan bung tomo
Pendidikannya selaras dgn idealismenya
Dan akupun hanya berduka di teras rumah kusampaikan salam
Langit biru yg kita tunggu pun mengheningkan awan putih
Bergelombang menari nyanyikan lagu perjuangan
Selamat jalan sondang napitupulu

Kita adalah semut kecil yang berjalan memapah masa depan
Ada anak bangsa yg tersalibkan kepengecutan
Ada anak bangsa yang terdampar di pulau kemalasan
Ada anak bangsa yg membeli seragam polisinya dengan ratusan harta bapaknya
Semua di perdebatkan di nusantara indonesia
Kezaliman situan laknat tlah lama terdengar
Lukisan kehancuran bangsa ternoda dengan orang orang bengal
Merampas hidup orng banyak
Koruptor ibarat gedung di senayan yang berwajah monster
Menakuti kaum kusta dengan keserakahan dan tak terjamah
Presidennya hanya bisa berdendang dengan permaisuri seperti pelacur
Terlalu sibuk dengan romantika percintaan
Seniman bberbulu domba itu acuh layaknya sang pangeran
Negeri menangis dan hanya pasrah
Yerdengarkah engkau wahai pata pengecut
Anak bangsa terbakar di depan istanamu
Dengan harapan engkaukan mengheningkan cipta
Nyanyikan lagu perjuangan di altar para pahlawan
selamat jalan sondang napitupulu

Engaku pergi. Diantara galau sahabatmu
Kami kehilangan satu lagi bintang bangsa
Gagahmu kan selalu kami ingat
meski jantungkan berhenti
Indonesia tetap indonesia
Kita bangga dengan kebanggaan dan kita kan selaalu tetap bersama
Selamat jalan sondang napitupulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar