Kurangkai kembali
Satu pertanyaan di dalam jiwa
Terdiamku diantara seribu luka yang tertangis
Kebencian tlaah menjadi pelangi surgaku
Kemiskinan hanya tersenyum di kisahku
Aku pernah memujanya
Kucintai dan kujadikan sebagai hari yg kunanti
Perlahan dan menjauh seperti hampa
$eneriaki kisah hidupku yang berjalan di tempat
Tanah yang merah
Sangat membosankan
Kulihat mereka tawanya di balik baju barunya
Kutatap mereka dengan senyuman tertawan pada kilauan cahaya sepatu baru
Kutatap mereka dengan seindah salju yang setiap wajahnya di olesi kecantikan putri sion
Bersukaria menyambut sang mesias
Tapi apakah natal itu hanya sebuah realita ttg keangkuhan
Kekayaan dan kesombongan
Apa natal yang kau tanyakan
Apa natal yang kau pikirkan
apakah natal hanya hadir dikalangan orang orang terhebat
Yang hebat bernyanyi ,anak paranger.anak pandita dan jago berbicara dikaum par inangon
Apa yang engkau cari
Begitu mudahnya rasa natal kau ganti dengan duniawi
Natal yang sederhana jauh dri pengharapan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar