Kenang aku sebagai pengecut
Tawailah ak sebagai martir
Dan bunuhlah aku sebagai penghianat
Rasa ini tak bercampur lagi
Kebutaanku ttng kekalahan sdah hadir di depan mata
Akukan mendiami istana kematian para pemberani
Duduk di sudut sebelah mentari menanti kembali
Mempersenjatai tubuhku dgn rintihan ketakutan
Menambah kebijaksaanaanku di altar para pangeran
Dan terlahir kembali
Ke alam para manusia kalah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar