Jumat, 12 Juli 2013
sang pengecut
hendaklah jiwa yangkan menjadi sebuah alasan tentang pertentangan
berpikirlah sejenak dikala rembulan yang sombong menertawai
apakah ada gerangan seuntai kata kata
yang hendak menyerupai imajinasi sang waktu
atau enggan kah kita tertawa di barisan hari hari
terpana sebuah kekalahan yang mnenderu dibalik jubah
hingga saatnya tiba kita terbenam di dalam jiwa sang pengecut
hidup adalah sesuatu gerangan yang dipertanyakan
dan sesuatu jwaban yang menghandalkan etika kelaknatan
sedekat kita bercerita ttg diam
seketika itu jg membuat kita terbuai dalam kehampaan senja yang tak terbatas
lembut merayu kuat mengikat hingga kita terjebak diuntaian doa
terlihat seperti warna kemenangan namun sirna dimakan senja
hingga kita menyatakan senja tak lagi sedamai seperti syair
berdiri di altar sang kekalahan
aku terjebak dlam sebuah imajinasi
piukiranku tak lagi semerah aku bernyanyi
ada nafas baru yang menggantii
aromanya terasa seoerti dendam sang waktu
melawan takdir aku tak bisa
menyerah adalah ajalnya
aku adalah pengecut yang enggan tuk bernyanyi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar