Berharap pada waktu yang tlah lama kunanti
Terpenggal pada cerita yang tlah menjauh
Siapakah aku dihadapan para pembela kebenaran
Terdengarkah napasku di balik jubah hitammu
Dan apakah yang tersisa dari tragedi kemarin
Tak cukupkah mereka menjadi bukti
Tak tangiskah pikiranmu ketika alam merobek robek nasib sebangsa
Dan dimanakah akal mu menatap yg terhina
Menanti kebenaran
Dihamparan langit malam anak bangsa bercerita
Jauh disebelah timur mimpi sedekat dlam genggaman
tak dipandang tpi mampu dikatakan
Ada jalan menuju yang tak terbatas
Tpi kudiam dinegeri sendiri
Kuterlahir diselangkangan para manusia agamis
Bicara lantang seperti para pesulap
Bicara kotor yang penting halal
Dan memuliakan kekudusan demi tangan kotor yang memerah
Liar dan terjal adalah kekuatan yang sangat mahal
Dan biarlah lautan murka dengan falsafah mereka
Hentakan kebodohan menjadi sasaran empuk kaum ningrat
Darah biru yang tak perlu di damaikan
Maju dihadapan dalam sekejap
Hilang di akhir jaman
Aku tertindas di nafas kekalahan
Krna aku dilahirkan dari debu
Ayahku adalah tanah gersang
Ibuku adalah kerikil tak bertulang
Dan siapakh aku bila dilaitkan dengan kehidupan
Dihadapanmu aku tak berarti
Krna otakku tlah memerdekaanku ttg pemberontakan
Akuu sdh melihat
Tpi aku bimbang
Aku sdh mendengar
Tp aku takut
Untuk mengatakan
Tak ada lagi yang diharapkan di negeri ini
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar